Tahun ini, umat muslim di dunia hendak memasuki bulan Ramadhan 1433 H. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan berkah. Di dalam bulan ini ada sebuah amalan wajib yang harus dilakukan oleh setiap muslim yang mampu, yakni Berpuasa. Puasa sendiri adalah sebuah amalan yang masuk dalam rukum islam.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, di Indonesia kita tercinta ini penentuan awal Ramadhan menjadi sebuah berita yang sangat dinanti oleh setiap muslim. Terlebih karena di negeri kita ini ada dua jenis cara penentuan awal Ramadhan yakni metode Hisab dan Rukyah. Dari dua cara itu, ada dua kelompok/golongan yang menjadikan dua metode tersebut sebagai metode final penentuan awal Ramadhan. Mereka adalah NU dan Muhammadiyah.
Jika Muhammadiyah menggunakan metode Hisab (perhitungan astronomi) untuk menentukan awal Ramadhan, sedangkan NU menggunakan metode Rukyah (melihat bulan). Selama beberapa tahun terakhir ini, perbedaan tersebut juga membawa perbedaan dalam awal Ramadhan. Umat muslim dari Muhammadiyah cenderung untuk melakukan ibadah puasa 1 hari lebih cepat daripada NU.
Sementara NU sendiri dalam penentuan awal Ramadhan, meski mempunyai tim pemantau rukyah, tetap mengikuti keputusan pemerintah. Hal ini dikarenakan Pemerintah juga menggunakan metode yang sama dalam penentuan awal Ramadhan. Selain itu, sebagai warga negara yang baik, umat muslim NU harus mengikuti apa keputusan Ulil Amri nya. Namun, meski berbeda pendapat, NU tetap menghargai bagi umat muslim Muhammadiyah maupun golongan lainnya yang tidak mau mengikuti keputusan pemerintah dalam penentuan awal Ramadhan.
Adapun hasil sidang isbat penentuan awal Ramadhan tahun 1433 H ini oleh pemerintah yang juga mengundang berbagai ormas serta perwakilan negara islam sahabat telah menentukan bahwa awal Ramadhan jatuh pada tanggal 21 Juli 2012 M.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, di Indonesia kita tercinta ini penentuan awal Ramadhan menjadi sebuah berita yang sangat dinanti oleh setiap muslim. Terlebih karena di negeri kita ini ada dua jenis cara penentuan awal Ramadhan yakni metode Hisab dan Rukyah. Dari dua cara itu, ada dua kelompok/golongan yang menjadikan dua metode tersebut sebagai metode final penentuan awal Ramadhan. Mereka adalah NU dan Muhammadiyah.
Jika Muhammadiyah menggunakan metode Hisab (perhitungan astronomi) untuk menentukan awal Ramadhan, sedangkan NU menggunakan metode Rukyah (melihat bulan). Selama beberapa tahun terakhir ini, perbedaan tersebut juga membawa perbedaan dalam awal Ramadhan. Umat muslim dari Muhammadiyah cenderung untuk melakukan ibadah puasa 1 hari lebih cepat daripada NU.
Sementara NU sendiri dalam penentuan awal Ramadhan, meski mempunyai tim pemantau rukyah, tetap mengikuti keputusan pemerintah. Hal ini dikarenakan Pemerintah juga menggunakan metode yang sama dalam penentuan awal Ramadhan. Selain itu, sebagai warga negara yang baik, umat muslim NU harus mengikuti apa keputusan Ulil Amri nya. Namun, meski berbeda pendapat, NU tetap menghargai bagi umat muslim Muhammadiyah maupun golongan lainnya yang tidak mau mengikuti keputusan pemerintah dalam penentuan awal Ramadhan.
Adapun hasil sidang isbat penentuan awal Ramadhan tahun 1433 H ini oleh pemerintah yang juga mengundang berbagai ormas serta perwakilan negara islam sahabat telah menentukan bahwa awal Ramadhan jatuh pada tanggal 21 Juli 2012 M.
