The Bourne Series Review

on Monday, January 28, 2013
Mengulas film memang bukan keahlian saya, jika anda berminat tentang review film maka saya sarankan anda berkunjung ke blog teman saya Cinetariz. Disana anda akan menemukan segepok review film dari mulai yang standar hingga yang benar-benar outstanding.

Tulisan saya kali ini hanya ingin mengungkapkanopini pribadi mengenai film yang menurut saya sangat sangat sangat menarik. Sesuai judulnya, ini adalah opini pribadi saya mengenai film The Bourne Series yang merupakan visualisasi dari novel karya Robert Ludlum.

Mengangkat tema agen rahasia sebagai tokoh utama telah kita lihat banyak sekali film dengan tema sama. Sebut saja James Bond yang legendaris, Mission Impossible dan beberapa film lain yang menurut saya tidak bisa menampilkan sisi realitas kehidupan agen rahasia juga kemampuannya secara realistis. James Bond misalnya, segala hal mengenai Mr. Bond adalah kesempurnaan. Tidak pernah sekalipun seorang James Bond gagal dalam misinya, juga mengenai cewek. Hanya dalam beberapa film terakhir ini yang menurut saya, dimulai dengan karakternya yang diperankan Daniel Craig, James Bond memang lebih kelihatan realistis, dan Skyfall adalah film James Bond terbaik yang pernah dibuat. Menurut Saya.

Mission Impossible tak lebih tak kurang hampir sama dengan James Bond dilihat dari canggihnya alat yang digunakan. Selain itu, sebagai agen rahasia, Ethan Hunt terbiasa bekerja dengan tim kecilnya. Terlihat, seperti dalam film terakhir mereka, "tim kecil" ini bekerja sendiri untuk menyelamatkan dunia. Dengan begitu, lalu bagaimana dengan alur komandonya?

Film agen yang paling ralistis jelas terlihat dari film The Bourne series. Tiga film yang adaptasi dari novel karya Robert Ludlum tersebut, menurut saya, sangat realistis. Kehidupan seorang agen yang telah dimodifikasi perilakunya juga pikirannya. Sebagai agen CIA, Bourne terlihat sangat sempurna dengan kemampuan analisis lingkungan sekitar setiap kali dia berdiam di suatu tempat. Insting "penghilangan jejak" dengan menghapus semua sidik jari yang ada bahkan di kolong tempat tidur pun terlihat sangat kentara. Kemampuan bela diri / eksekusi seorang agen memang harusnya tak hanya bertumpu pada kecanggihan alat yang digunakan. Semisal saat melawan agen yang bersenjatakan pisau, Bourne hanya menggunakan majalah yang digulung.

Dalam adegan berkejar-kejaran dengan mobil, Bourne tidak pernah menggunakan mobil yang "canggih" hanya mobil taksi, mobil polisi dengan tanpa pelontar torpedo atau GPS. Setiap kali hendak pergi ketempat lain atau hendak melarikan diri, Bourne menggunakan peta, jadwal kereta, hingga papan rute penyelamatan diri yang ada di gedung.

Topik perbincangan juga alat dan tim hingga eksekusioner yang tampak dalam filmnya lebih kelihatan real dari film lain serupa SEAL Team Six.

Dan masih menurut saya, sampai saat ini belum ada film lain yang setema dapat mengalahkan kesempurnaan dari film seorang agen yang amnesia bernama Jason Bourne atau David Webb. Skyfall mendekati. The Bourne Legacy? sangat jauh dari harapan, terlalu berat menyandang "Bourne" dalam judulnya.

0 comments:

Post a Comment