on Monday, November 16, 2015
Sedikit browsing mengenai torrent, nemu sebuah artikel yang cukup menarik, yakni mengenai apa itu torrent dan cara kerjanya, serta tips bagaimana cara mempercepatnya. Jika kalian tertarik, silakan baca artikel dibawah ini:
Apa itu torrent?
Setelah mencari tahu lewat Wikipedia, sebenarnya tidak ada istilah “Torrent”, melainkan “.torrent”, dengan sebuah titik (dot) didepannya, yang mengindikasikan bahwa istilah tersebut mengacu kepada ekstensi sebuah file. File .torrent prinsipnya adalah sebuah file “container” yang berisi informasi tekstual yang diperlukan untuk men-download sebuah file. Informasi yang terkandung dalam sebuah file .torrent antara lain besar ukuran file, nama file, alamat track URL, komentar, dan lain-lain.
Ex. Seringkali kita mendownload sebuah file via protocol torrent ini, namun kita tidak terlalu memahami apa dan bagimana sebenarnya torrent ini. Terutama pada istilah-istilah khusus yang ada di torrent, seperti “peers”, “seed”, “seeding”, dan apa arti dari istilah-istilah tersebut, dan apa faktor yang terpengaruhi dan mempengaruhi istilah-istilah tersebut.Sebelum mengenal lebih jauh, ada baiknya jika kita mengenal terlebih dahulu secara sangat singkat perihal teknologi torrent. Sebenarnya istilah “torrent” mengacu pada sebuah jenis file container “.torrent” yang menggunakan teknologi peer-to-peer yang dinamakan BitTorrent. Seperti halnya sharing protocol yang lain, seperti Gnutella, eDonkey2000, FastTrack, dll, BitTorrent juga merupakan protokol yang berbasis sharing community, yang artinya, semua file yang ada di dunia protokol BitTorrent ini merupakan ’sumbangan’ dari user (peer) yang dengan sengaja ‘berbagi’ sebuah file dengan cara memberikan akses publik melalui file container .torrent. Pada saat kita akan mendownload sebuah file di protokol BitTorrent, kita hanya perlu mendapatkan sebuah file .torrent (lihat definisinya di bagian berikut tulisan ini) yang ukurannya tidak terlalu besar, sebagai ‘pemandu’ kita menuju file yang kita ingin download.
Sebagai gambaran perbandingan jenis sharing protocol, Limewire menggunakan protokol Gnutella sebagai basis protokolnya (namun support juga ke protokol BitTorrent), bukan menggunakan protokol BitTorrent. Sedangkan Azureus atau BitTorrent menggunakan protokol bittorrent sebagai basis protokol peer-to-peer sharing-nya.
Disebut BitTorrent / Torrent
BitTorrent adalah sebuah metode dan juga merupakan protokol peer-to-peer yang memperbolehkan user untuk terhubung secara langsung dengan user lain untuk mengirim atau menerima bagian dari sebuah file atau distribusi data, melalui sebuah server sentral yang dinamakan “tracker”. Tracker ini tidak memiliki atau mengandung informasi tentang sebuah file. Tracker hanya mengatur dan mengkoordinasikan sebuah koneksi diantara setiap peer.
P2P (peer-to-peer) : Komunikasi dua arah antara PC yang satu dengan PC yang lain yang terhubung secara langsung. Biasanya digunakan untuk sarana transfer file dimana antar keduanya terdapat aktifivas download dan upload, dan saling berbagi file.
Simply Bitorrent: merupakan sebuah file kecil yang berisi data alamat dan bagaimana mengambil sebuah file. bittorrent menghubungi  tracker yang menyediakan file. menyediakan sebuah file untuk d sharing berarti mengirim informasi data yang diperlukan untuk menghubungi peers dan seeders dari file. Atau protokol berbagi, anda yang sudah kelar mendownload harus berbagi dengan pihak-pihak yang masih mendownload.

Beberapa istilah dalam Torrent
Torrent File
adalah sebuah file berisikan metadata atau informasi mengenai data pada torrent. Biasanya berisi nama file, hash file, ukuran file, url tracker, dan informasi lainnya yang diperlukan untuk memberitahu klien BitTorrent dimana harus menemukan tracker yang mengatur pengunduhan
Masih mengenai blog yang saya kelola sendiri sebagai bagian dari hobi. Ya, memang saya sangat hobi mengutak-atik blog. Saking hobinya sampai ada beberapa produk blog yang terbengkalai. Ya karena hobinya mengutak-atik saja tanpa punya motivasi membuatnya menjadi sebuah blog yang kontinyu diisi artikel-artikel bermanfaat. Jadi, hobi yang lebih ke arah bagaimana mengedit-edit sebuah blog dari sisi desain, template, ataupun HTMLnya.

Dari salah satu blog yang saya buat di awal saya mengerti internet adalah Literary Face. Adalah blog berisi artikel-artikel sastra yang saya pelajari semasa masih menjadi mahasiswa Sastra Inggris di Universitas Diponegoro. Literary Face sendiri saya buat pada tahun 2010, sekitar semester ke 5. Dilihat dari postingan-postingan awal blog tersebut, sepertinya saat itu sedang diajar materi mengenai Puisi. Bisa dilihat dari banyaknya artikel yang berhubungan dengan puisi, entah Biografi tokoh puisi terkenal di Inggris hingga teori-teori tentang puisi. Selanjutnya diisi dengan berbagai teori sastra lain yang memang sedang diajarkan saat itu.

Tahun 2011 sepertinya saat yang kurang bagus buat inspirasi dalam pengelolaan blog sastra saya ini. Buktinya, tidak ada satupun postingan dibuat pada tahun tersebut. Hingga akhirnya per tahun 2012, beberapa artikel/postingan mulai lagi bermunculan. Dilihat dari tanggalnya yang pada awal tahun 2012, sepertinya momen ini menjadi salah satu pengisi waktu juga aplikasi teori yang sedang saya perjuangkan dalam proses pembuatan Skripsi. Ya, karena tahun 2012 adalah tahun awal saya mulai menyiapkan skripsi.

Lama tak diperhatikan, terlihat konsistensi dari pengunjung yang melihat Literary Face ketika saya coba mengaktifkan kembali hobi saya ngeblog. Tiap hari minimal 50 pengunjung membaca Literary Face, meski hanya terpaku pada satu artikel saja, yakni pada The Intrinsic and Extrinsic Elements of Poetry. Sedikit penasaran, saya pun mencoba search kata kunci judul postingan tersebut. Kaget, ketika ternyata, ketika judul tersebut di search di google, maka postingan saya berada di urutan paling atas di halaman pertama Google! Baru kali ini ada salah satu postingan saya yang muncul di halaman pertama Google Search. Syukur alhamdulillah. Ini menandakan bahwa salah satu postingan saya di Literary Face bisa bermanfaat bagi banyak orang.

Dengan ini pula yang kemudian membangkitkan motivasi saya untuk bisa memperhatikan blog sastra amatir tersebut. Yang kemudian mendorong saya untuk memperbaiki kualitas tampilan dan isi postingan di Literary Face. Mohon doa serta dukungannya ya. Semoga postingan selanjutnya bisa lebih bermanfaat.

Gracias!
on Monday, November 9, 2015
Aide Photography - Blog pribadi untuk memajang hasil karya aerial photography dan videography.

Setelah sebelumnya saya buat postingan mengenai Quadcopter untuk Pemula, dan juga menceritakan sedikit pengalaman gimana asiknya main Quadcopter di postingan Hobby Baru - Maenan Aerial Photography, kini saatnya saya kasih tau donk, hasil-hasil maenan quadcopter mana aja yang sudah bisa dinikmati. Naah kali ini, sebagai satu wadah buat nampung tuh hasil hobby saya buat blog khusus yang isinya segala bentuk hasil aerial photography, entah pakai DJI Phantom Vision+ ataupun DJI Inspire 1. Nama blognya? Aide Photography

Apa aja yang bisa kamu temuin disitu?
Pertama, jelas hasil aerial photography baik berupa foto/video. Semua yang diposting di Aide Photography asli hasil karya sendiri (tidak mengambil dari hasil karya orang lain). Beberapa sudah hasil edit Photoshop, namun kebanyakan adalah masih hasil asli langsung diambil dari kamera Phantom/Inspire 1 dengan hanya ditambah watermark logo dari Aide Photography saja. Untuk video, semua disimpan di server Youtube dengan Youtube Channel Aide Photography. Silakan subscribe kalo tertarik, meskipun video yang diupload masih belum banyak, karena keterbatasan waktu buat bikin videonya.

Kedua, mengenai tarif jika hendak menggunakan jasa Aide Photography untuk keperluan dokumentasi atau membuat semacam video profile untuk tempat/proyek perusahaan dengan mengambil sudut pandang Aerial Photography yang kini sedang ngetren. Kami masih newbie, jujur saja ada banyak penyedia jasa aerial photography diluar sana, kami hanya menyediakan alternatif saja.

Ketiga, berisi portofolio kami, beberapa client yang sudah menggunakan jasa kami. Diantara yang sudah menggunakan jasa kami yakni, PT. Nusa Raya Cipta, KG-NRC Consortium, dan PT. Comarindo Pratama.

Terakhir, tentang aturan perihal etika menggunakan hasil aerial photography yang diposting di blog tersebut. Hal ini menjadi sangat perlu karena selama ini sudah banyak oknum yang menggunakan foto kami tanpa terlebih dahulu meminta ijin kepada pemilik foto, yakni Aide Photography, terlebih spesifik saya sendiri, Furqon Abdi. Pada dasarnya kami tidak melarang jika ada yang tertarik dengan foto-foto kami dan hendak memposting atau menggunakannya untuk kepentingan orang tersebut. Namun, karena status kepemilikan foto tersebut masih properti saya, sudah sepatutnya jika hendak menggunakan foto Aide Photography ya ijin dulu, walau cuma ijin dalam bentuk komentar di artikel tempat foto tersebut diposting, atau akan lebih baik lagi jika dicantumkan nama Aide Photography/Furqon Abdi di bagian kredit foto yang digunakan.

Demikian sekilas mengenai blog Aide Photograhy yang saya buat. Semoga dengan dibuatnya blog Aide Photography ini dapat berguna bagi khalayak ramai.
on Wednesday, November 4, 2015

Daun Seledri
Karena kebetulan lagi ada temen yang curhat soal masalah jerawatnya yang gak ilang-ilang walaupun sudah pake pembersih dari sebuah produk kecantikan yang sudah terkenal keampuhannya, bikin saya juga jadi keinget jaman dulu pas kena kasus yang sama semasa sekolah kelas 3 MTs/SMP. Ya harap maklum yak, masa-masa puber sih. hehehe

Naah, waktu dapet kasus itu, karena kemakan iklan produk pembersih wajah, akhirnya nyoba deh tiap hari pake tuh produk pembersih wajah yang katanya ampuh menghilangkan kotoran dan menyembuhkan jerawat. Namun sayang, sampai 1 botol hampir habis dipakai, nyatanya tidak ada perubahan. Padahal cerita temen mereka berhasil bersihin tuh wajah yang jerawatan pake produk yang sama. Yaa karena beda orang beda karakter kulit kali ya.

Akhirnya ada tetangga kasih saran, kenapa gak coba aja cuci muka pake rendaman daun seledri? Selain alami, ampuh kok buat bersihin muka. Gak ada salahnya nyoba deh, toh alami juga, pasti gak akan ada efek sampingnya, dibanding kalau pake pembersih muka yang katanya bisa mengikis sedikit demi sedikit lapisan kulit terluar sebelum sel-sel kulit sepenuhnya bisa berganti dengan yang baru. Efeknya bisa bikin kulit wajah justru makin sensitif dan gampang kena jerawat. Katanya sih gitu. Hehehe

Adapun cara membersihkan wajah dengan daun seledri adalah sebagai berikut:
  1. Cuci terlebih dahulu daun seledri yang hendak direndam dengan air bersih.
  2. Ambil satu ikat daun seledri, kira-kira cukup masuk ke mangkuk/piring, tidak usah terlalu banyak
  3. Tuangkan air panas secukupnya ke mangkuk hingga semua daun seledri terendam, tidak usah terlalu banyak air, kita ingin hasil rendamannya sekental mungkin dengan nutrisi dari daun seledri tersebut, sehingga makin sedikit air, makin banyak ekstrak yang terkandung pertetes airnya.
  4. Perendaman dilakukan pada saat malam hari menjelang tidur, cuci muka selepas bangun pagi
Kelebihan dari pengobatan ini antara lain:
  1. Bahan mudah didapat, di pasar tradisional banyak dan murah meriah
  2. Pengolahan mudah, hanya perlu mangkok, air panas dan seledri
  3. Alami tanpa efek samping 
Jadi, kalo anda jerawatan, pake tips ini saja, InsyaAllah manjur. Tapi dengan catatan ya, jangan ngarepin hasil instan yak, semua butuh proses.

Naah kalau kamu gatel akibat alergi yang tidak bisa disembuhkan cuma dari obat luar (salep atau yang lainnya) dan jika obat gatal juga sudah tidak mempan, coba deh makan biji buah mahoni. Silakan dibaca di artikel berikutnya.